4.800 Gagal Bertahan, Realisasi Untung Landa IHSG

INILAHCOM, Jakarta—Dalam sepekan terakhir, indeks saham domestik mencatatkan kinerja negatif. Salah satunya dipicu oleh faktor teknikal di mana IHSG gagal mempertahankan level psikologis 4.800.

Pada perdagangan sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 60,89 poin (1,2%) ke posisi 4.761,71 pada pekan yang berakhir Jumat (13/5/2016) dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 4.822,6 per Jumat (4/5/2016).

“Pasca libur panjang, laju IHSG tetap mendekam di zona merah di pekan kemarin,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta,  Minggu (15/5/2016).

Pasca libur panjang, tampaknya laju IHSG masih enggan melanjutkan penguatan. Melemahnya data ekspor import Tiongkok yang sempat membuat laju bursa saham Tiongkok sekitar dan Asia lainnya melemah, tampaknya berimbas kurang baik pada IHSG.

Akibatnya, laju IHSG memanfaatkan penguatansebelumnya untuk profit taking. “Bahkan kami nilai terlalu berlebihan mengingat tidak ada berita negatif signifikan yang mengharuskan IHSG harus anjlok,” ujarnya.

Penurunan tersebut, membuat harapan akan adanya kenaikan menjadi sirna dan laju IHSG kembali menuju area oversold-nya.“Lalu, setelah dilanda pelemahan dalam beberapa hari terakhir, laju IHSG mulai menunjukkan adanya perlawanan dengan mengalami kenaikan jelang sesi penutupan,” ucapnya.

Di awal sesi, sempat masih melanjutkan pelemahan setelah terimbas variatifnya laju bursa saham AS yang belum memberikan keyakinan pada para pelaku pasar untuk kembali masuk. “Tidak terlalu signifikannya laju bursa saham AS juga disebabkan masih adanya kekhawatiran akan kinerja keuangan emiten di periode selanjutnya setelah di kuartal pertama banyak yang mengalami penurunan,” papar dia.

Rilis kenaikan cadangan devisa yang disampaikan BI setidaknya mampu memberikan angin segar di tengah minimnya sentimen positif di dalam negeri. “Laju IHSG mampu mengikuti skenario kami di mana mampu berada di zona hijau,” papar dia.

Sempat kembali ke area psikologis di 4.800-an namun, tampaknya pelaku pasar kembali mengurangi ritme transaksi sehingga IHSG hanya mampu berakhir di bawah level 4.800.

Diawali kondisi indeks global yang mulai pulih, disertai EIDO yang berada di zona hijau, laju IHSG bergerak di teritori positif terbawa arus bursa saham Asia dan AS. “Mulai menguatnya harga minyak dunia diikuti laju DJIA yang menguat menyebabkan kalangan investor kembali dilanda rasa optimistis,” ucapnya.

Dengan paket kebijakan ke-13 dari pemerintah yang rencananya akan dirilis mengenai pemotonganwaktu untukizin usaha atau investasi diharapkan dapat menjadi sentimen positif terhadap laju IHSG meskipun juga dibarengi dengan variatif-melemahnya laju bursa saham Asia.

Di tengah variatifnya laju bursa saham Asia dan kembali melemahnya laju rupiah, laju IHSG kembali bergerak variatif. “Sempat di buka menguat dan memberikan harapan akan berlanjutnya pergerakan positif namun, di tengah sesi perdagangan kembali mengalami pelemahan akibat tidak kuatnya laju IHSG bertahan di sekitar area psikologis 4.800-an,” tuturnya.

Pelaku pasar pun memanfaatkan momentum tersebut untuk kembali profit taking. “Barulah jelang penutupan, laju IHSG mampu kembali di zona hijau sehingga secara keseluruhan hanya menguat tipis,” imbuhnya. Di akhir pekan, indeks mendarat di zona merah. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*