3 Tahun Lagi, Pembangkit Listrik Kontributor PTBA

INILAHCOM, Jakarta-PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyiapkan strategi penjualan yang dapat mendukung pendapatan perseroan kedepannya. Strategi PTBA tersebut, dengan adanya ekspansi usaha pembangkit listrik.

Analis Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe mengtakan, ekapansi pembangkit tenaga liostrik PTBA akan mengarah ke negara Myanmar dan Vietnam. 

“Rencana ekspansi PTBA dalam proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Myanmar dan Vietnam adalah strategi yang bagus untuk meningkatkan penjualan PTBA ke depannya. Sehingga dengan ikut terlibat dalam PLTU di Myanmar dan Vietnam, PTBA bisa memasok batubara yang dibutuhkan oleh PLTU tersebut,” kata dia di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Ia mengatakan, PTBA harus bersabar untuk dapat mendulang pendapatan dari rencana ekspansi ini. Upaya PTBA yang akan menggali pendapatan dari sektor usaha pembangkit tenaga listrik, membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena membutuhkan waktu tiga tahun.

“Hanya saja proyek pembangunan PLTU membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 tahun sehingga dibutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun ke depan untuk bisa melihat efek positifnya di laporan keuangan,” katanya.

Diketahui, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan menggenjot ekspansi di kawasan regional. Perseroan ini membidik tiga proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Myanmar. PTBA tengah melakukan negosiasi serius dengan perusahaan BUMN listrik Myanmar.

Kapasitas PLTU yang dijajaki di Myanmar cukup besar, bisa mencapai 1.000 megawatt (MW), nilai investasi proyek tersebut bisa mencapai US$1,2 miliar.

Lantaran masih banyak ketidakpastian di negara tersebut, PTBA memilih tidak langsung membidik porsi mayoritas. Perusahaan pelat merah ini lebih mengandalkan kerjasama dengan pemerintah setempat guna meminimalisir risiko.

Nantinya, PTBA bakal melakukan kerjasama dengan perusahaan listrik milik pemerintah Myanmar. Diharapkan dengan mengambil proyek di PLTU Myanmar, PTBA bisa mendorong pasokan batubara ke negara tersebut.

Kepastian soal proyek-proyek tersebut ditargetkan pada tahun 2017 mendatang, sehingga proses konstruksi bisa dilakukan dalam dua tahun ke depan. 

Selain di Myanmar, PTBA juga membidik ekspansi di Vietnam. Namun, model bisnisnya sedikit berbeda. Kemungkinan besar, PTBA hanya akan melakukan penyertaan saham di anak usaha BUMN listrik milik Vietnam.

Kalau di Vietnam kemungkinan masuk sebagai ekuitas saja. Jadi proyeknya tetap dari Vietnam, nanti batu baranya dari PTBA. Rencana ekspansi regional ini memang dilakukan untuk memaksimalkan produksi batubara perseroan dalam jangka panjang.

Tahun depan, PTBA optimistis meraih produksi 28 juta ton batubara, naik dari proyeksi tahun ini yang sekitar 25,75 juta ton. Emiten pelat merah ini menyiapkan belanja modal sebesar Rp5,8 triliun, termasuk dana akuisisi tambang batubara di Kalimantan sebesar US$100 juta. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*