Ekonom yang juga Executive Director IPMI International Business School Jimmy Gani menyebut ada 3 sektor yang paling terkena dampak dari pelemahan rupiah, sektor tersebut adalah pangan, otomotif dan elektronika karena masih bergantung impor yang butuh dolar AS.
“Yang terkena industri yang andalkan impor bahan baku. Di pangan, ada terigu yang butuh gandum. Otomotif andalkan impor dan sektor elektronika sangat pengeraruh,” kata Jimmy di Balai Kartini Jakarta, Kamis (27/8/2015).
Biaya operasional yang naik ini, tidak bisa diikuti secara langsung dengan opsi menaikkan harga secara drastis. “Mereka elastisitas sangat elastis. Artinya harga dinaikkan, berpengaruh ke penjualan. Itu yang domestik sangat rentan,” tuturnya.
Pelemahan rupiah dan penguatan dolar bisa menjadi peluang bagi industri yang memiliki lini bisnis berbasis ekspor. Bila industri melakukan impor bahan baku namun kembali mengekspor dalam produk jadi, industri tersebut tidak terlalu terkenda dampak.
“Ada juga peluang bagi perusahaan yang ekspor namun memanfaatkan sumberdaya lokal,” sebutnya.
Penguatan dolar tidak bisa dinikmati oleh industri komoditas Indonesia seperti minyak hingga pertanian.Next
(feb/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind