Kesabaran itu tidak cukup hanya diniatkan dan diucapkan melalui lisan, apabila juga harus diimplementasikan. .
Biarkan market Bergerak
Sebenarnya ini sudah jelas. Kalian tak mungkin bisa mengatur ke mana harga harus bergerak. Tidak mungkin market akan tunduk pada keinginan trader retail seperti Kalian. Maka pilihan Kalian hanyalah membiarkan market bergerak sesuai dengan kehendaknya sendiri.
Coba sekarang bayangkan lagi skenario seperti ini:
market sudah memenuhi kondisi yang Kalian inginkan (tentunya sesuai dengan tading plan). Kalian kemudian membuka posisi, misalnya buy. Kemudian sesuai trading plan Kalian menempatkan stop-loss (SL) dan take-profit (TP). Selanjutnya yang Kalian lakukan mestinya adalah menunggu apakah TP atau SL yang kena.
Beberapa waktu kemudian ternyata harga bergerak naik. Senyum Kalian mengembang karena di trading terminal Kalian melihat transaksi memperoleh keuntungan. apabila sebelum harga mencapai TP, market berbalik arah hingga transaksi yang tadinya untung berubah menjadi loss. Di titik tersebut, bayangkan Kalian dilKalian kepanikan. Khawatir kerugian menjadi terlalu besar, Kalian lantas menutup transaksi tersebut dan mengalami kerugian kecil.
Garis bawahi ini: Kalian melakukan cut-loss bahkan sebelum harga menyentuh SL. Seringkali yang terjadi kemudian adalah segera setelah Kalian melakukan cut-loss, harga kemudian rebound dan bahkan mencapai TP Kalian.
Atau, bisa jadi Kalian menutup transaksi tersebut meskipun keuntungan yang diperoleh masih relatif kecil (belum mencapai TP). Motifnya sama: takut rugi.
Mungkin Kalian saat ini sedang tersenyum, karena mungkin skenario di atas sering terjadi pada Kalian. J
Memang benar bahwa dalam trading ada prinsip, “Cut your losses short, let your profits run.” apabila dalam kasus di atas, penerapan prinsip tersebut salah. Mengapa? Karena dalam kasus di atas, cut-loss yang dilakukan justru terlalu dini. Cut-loss yang dilakukan semata karena takut dan tidak didukung oleh analisa yang obyektif.
Seharusnya, biarkan saja market bergerak ke mana pun dan jangan tutup transaksi Kalian hanya karena merasa khawatir keuntungan akan berubah menjadi kerugian.
Lho, tapi kan tidak semudah itu? Siapa sih yang mau rugi, padahal seharusnya bisa untung?
Benar. Untuk itulah saya merasa Kalian perlu memperhatikan poin terakhir di bawah ini.
Stick to the Plan
Di atas telah diceritakan bahwa banyak trader kabur dari market terlalu dini. Padahal yang seharusnya Kalian lakukan adalah jangan membuka atau menutup sebuah transaksi sebelum ada argumen yang obyektif untuk itu. Dari mana argumen obyektif itu bisa Kalian dapatkan? Tentu saja dari sistem trading yang Kalian pergunakan.
Kembali ke kasus “premature exit” di atas. Bukan tidak boleh menutup posisi sebelum SL atau TP tercapai. Boleh kok. Yang tidak boleh itu adalah menutup posisi (entah itu cut-loss atau taking profit) hanya karena faktor emosional: takut. Ketakutan yang tidak beralasan, karena tidak ada argumen analisa yang terlibat.
Itulah perlunya Kalian disiplin menjalankan trading plan, seperti yang sering saya sebut-sebut di hampir semua artikel yang saya tulis. Ingat pula bahwa setiap strategi trading yang Kalian jalankan tentulah telah melewati serangkaian fit and proper test sebelum Kalian ajak terjun langsung di market. Percayalah pada sistem dan trading plan Kalian dan jalankan dengan disiplin.
apabila sadari juga disiplin menjalankan trading plan bukan berarti Kalian harus berkata, “Pokoknya kalau nggak kena SL dan TP, gue nggak akan close posisi gue.”
Itu sih bukan disiplin melainkan kaku. Fleskibel itu justru penting dalam trading. Ada kalanya market tidak bersetuju dengan analisa Kalian dan saat itulah Kalian boleh mencari petunjuk untuk bisa keluar dari market sesegera mungkin. Catat: cari petunjuk. Dari mana? Tadi sudah disinggung kan? Dari sistem trading. Dengan demikian, semua keputusan Kalian akan lebih obyektif.
The Bottomline
Jadi, jelas kan? Sekarang Kalian bisa melihat bahwa dalam forex trading, psikologi memegang peranan kunci. Kesabaran adalah salah satu modal penting seorang trader. Kesabaran adalah kunci dalam disiplin menjalankan trading plan. apabila menjadi disiplin tidak boleh menjadikan Kalian seorang trader kaku. Itu harus Kalian hindari.
Intinya, setiap keputusan buy, sell, cut-loss, atau taking profit harus berdasar pada analisa dan trading plan, bukan pada praduga semata. Untuk bisa melihat hal-hal itu secara obyektif, Kalian harus memiliki kesabaran yang cukup.
(Yn)