Archives for March 2016

Harga Kurs Rupiah dan Kurs Dollar hari ini 31 Maret 2016 Malam Hari

Hari ini 31 Maret 2016 Malam Hari

Nilai tukar kurs Rupiah dan kurs Dollar di spot market hari ini adalah :

– terhadap mata uang US Dollar (USD IDR) di harga = Rp.13239

– terhadap mata uang Singapore Dollar (SGD IDR) di harga = Rp.9844

– terhadap mata uang Australia Dollar (AUD IDR) di harga = Rp 10165

– terhadap mata uang Euro (EUR IDR) di harga = Rp.15036

– terhadap mata uang Jepang Yen (JPY IDR) di harga = Rp.117

– terhadap mata uang Chinese Yuan Renminbi RMB (CNY IDR) di harga = Rp.2043

–  terhadap mata uang Malaysia Ringgit (MYR IDR) di harga = Rp.3395

–  terhadap mata uang Thailand Baht (THB IDR) di harga = Rp.377

–  terhadap mata uang Poundsterling (GBP IDR) di harga = Rp.19065

Pantauan nilai tukar kurs rupiah dan dollar tersebut adalah berdasarkan pada harga spot pasar mata uang (valas) yang sebenarnya.

Gainscope FX

Update harga kurs berdasarkan jam : 21.12WIB 

(cr)

Dolar Masih Melemah

shadow

Financeroll – Dolar terdorong lebih rendah ke posisi terendah lima bulan terhadap mata uang utama lainnya di Kamis malam setelah rilis data klaim pengangguran AS yang suram dan karena sentimen greenback masih rapuh menjelang laporan nonfarm payrolls hari Jumat.

USD / JPY tergelincir 0,10% dan diperdagangkan di 112,31. EUR / USD naik 0,44% dan diperdagangkan pada 1,1388. Dolar sedikit berubah terhadap pound, dengan GBP / USD pada 1,4376 dan melemah terhadap franc Swiss, dengan USD / CHF menurun 0,55% menjadi 0,9596.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 26 Maret naik 11.000 ke 276.000 dari total pekan sebelumnya yaitu 265.000.(Edo Bramantio – Financeroll)

Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan, hubungi pin bb 51D84C5D


Distribusi: Financeroll Indonesia

Rp13.231, Rupiah Naik 164 Poin Terhadap Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah tertransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (31/03/2016) sore bergerak menguat 164 poin. Rupiah menjadi Rp13.231 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.395 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Bank Himpinan Saudara Rully Nova di Jakarta mengatakan bahwa mata uang rupiah kembali berada di area positif di pasar valas domestik menjelang pengumuman data ekonomi domestik pada awal April (01/04/2016) besok, tingkat inflasi menjadi salah satu yang menjadi perhatian pelaku pasar uang.

“Dengan tingkat inflasi yang terkendali serta perekonomian domestik yang stabil maka potensi penurunan suku bunga acuan (BI rate) diharapkan kembali terbuka,” tegas dia.

Ia menambahkan bahwa ekonomi domestik pada kuartal I 2016 juga berpotensi lebih baik dibandingkan periode sebelumnya seiring dengan pemerintah yang proaktif menjaga perekonomian nasional melalui peluncuran kebijakan. “Sektor konsumsi dan investasi pemerintah diperkirakan menopang ekonomi domestik, situasi itu juga pada akhirnya menjaga fluktuasi rupiah di kisaran stabil dengan kecenderungan menguat,” ujar dia.

Sementara itu, Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy memprediksi indeks harga konsumen Maret 2016 naik 0,25 persen, sehingga mencerminkan adanya kenaikan tingkat inflasi menjadi 4,51 persen secara tahunan, namun nisbi masih terjaga.

“Inflasi itu mengantisipasi kenaikan harga cabai dan bawang merah,” ungkap dia.

Namun ke depannya, lanjut dia, pihaknya memprediksi tekanan inflasi akan melunak pada April 2016 karena pemangkasan harga bahan bakar minyak (BBM) dan musim panen sehingga Bank Indonesia berpotensi kembali menurunkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,5 persen.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI), Kamis (31/03/2016) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.276 dibandingkan hari sebelumnya (30/03/2016) Rp13.359. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Bisnis Migas Mendung, Laba Bersih Medco US$90 Juta

INILAHCOM, Jakarta – PT Medco Energi Internasional Tbk mencatatkan laba kotor sepanjang 2015 sebesar US$208 juta, dan laba bersih US$90 juta.

Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro memaparkan, tahun 2015 merupakan kondisi sulit bagi perusahaan migas, menyusul rendahnya harga minyak mentah dunia. Namun, perseroan mencatatkan kinerja dengan menghasilkan EBITDA 2015 sebesar US$217 juta.

“Ke depannya, jajaran direksi baru telah menetapkan prioritas bisnis untuk meningkatkan kinerja keuangan Perseroan. Prioritas ini termasuk melanjutkan efisiensi biaya dan modal serta berupaya untuk mempercepat siklus waktu proyek di dalam pengembangan portofolio domestik Perseroan,” kata Hilmi di Jakarta, Kamis (31/3/2016).

Hilmi bilang, meski terdapat gejolak di Yaman, perseroan juga sukses berupaya dalam menahan laju penurunan produksi pada aset domestik, sehingga memperoleh produksi minyak yang stabil dari tahun ke tahun, sebesar 31,6 MBOPD.

Penjualan gas, kata Hilmi, sedikit menurun sehubungan dengan rendahnya permintaan di tahun 2015. Saat ini, Perseroan fokus pada penambahan nilai, maka produksi di tahun 2016 diperkirakan berkisar antara 55 sampai 60 MBOEPD.

Perseroan mencatatkan penurunan nilai aset net sebesar US$180 juta sehubungan dengan rendahnya harga minyak. Cash costs berkurang sebesar 16%. Pengurangan juga terjadi pada capex operasi di luar akuisisi sebesar 62% dan pada cash lifting cost sebesar 23%.

Selama 2016, papar Hilmi, perseroan akan meneruskan pengurangan biaya, melakukan penangguhan dan renegosiasi komitmen eksplorasi yang tepat. “Perseroan mengakhiri tahun 2015 dengan cadangan kas lebih dari US$$450 juta yang mencerminkan likuiditas yang baik,” kata Hilmi. [ipe]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Aussie Rebound

shadow

Financeroll – Dolar Australia menguat terhadap dolar AS di Kamis (31/3) malam, seiring dari sentimen dolar AS yang melemah.

AUDUSD menguat 0.23% di level 0.7689. Aussie melompat lebih tinggi disaat sesi ini dipicu dari mata uang dolar AS yang gugup jelang dari laporan penting besok.

Selain itu, pemulihan harga minyak dan emas membantu kecepatan menjadi rebound. Namun meskipun begitu, fokus pasar juga berfokus pada data manufaktur PMI Tiongkok yang akan membayangi penguatan Aussie. [Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan hubungi pin bb 51D84C5D]


Distribusi: Financeroll Indonesia