2016, Bank Jatim Kantongi Laba Bersih Rp1,03 T

INILAHCOM, Jakarta – PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk meraup laba bersih Rp1,03 triliun sepanjang 2016 atau tumbuh 16,25 persen secara tahunan, meskipun penyaluran kredit tumbuh satu digit di 4,45 persen dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) melambat 4,28 persen dibanding 2015.

“Pada 2015 laba kami Rp 808 miliar, jadi di 2016 tumbuhnya sekitar 16,25 persen,” kata Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Soeroso dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (9/1/2017).

Sementara itu, laba kotor atau laba sebelum pajak sepanjang 2016 sebesar Rp 1,45 triliun atau tumbuh 15,13 persen (yoy).

Bank Jatim tampak masih memiliki “pekerjaan rumah” di kualitas kredit mengingat pertumbuhan kredit yang satu digit dan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang naik menjadi 4,77 persen (gross) dari 4,29 persen. Sementera NPL Nett Bank Jatim sebesar 0,65 persen pada 2016.

Soeroso menuturkan penyumbang NPL paling banyak dari segmen kredit komersial. NPL Bank Jatim untuk kredit komersial mencapai 12,27 persen pada 2016. Menurut Soeroso, banyak debitur di sektor infrastruktur yang terganggu arus kas keuangannya, karena beberapa proyek infrastruktur yang terhambat.

“NPL yang notabanenya karena proyek sudah tidak bisa diharapkan, dan kita masukkan ke kolektibilitas V, kita masukkan juga dalam rasio pencadangan,” kata Soeroso.

Jika melihat paparan Bank Jatim, dengan kredit tumbuh satu digit, penghimpunan DPK tumbuh minus atau melambat 4,28 persen menjadi Rp32,7 triliun dari Rp34,2 triliun.

Pelambatan DPK terlihat dari deposito yang melambat 10,8 persen menjadi Rp7,1 triliun dan juga “current account” yang melambat 16 persen menjadi Rp11,2 triliun. Hanya tabungan di DPK Bank Jatim yang tumbuh positif menjadi sebesar Rp 14,36 triliun atau tumbuh 12,61 persen (yoy).

Dengan pertumbuhan DPK yang melambat, rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) Bank Jatim cukup ketat mencapai 90,48 persen pada 2016 dari 82,9 persen pada 2015. Ada pun rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 23,88 persen, naik dari 2015 sebesar 21,22 persen.

Dengan capaian tersebut, aset Bank Jatim tumbuh 0,54 persen pada 2016 menjadi Rp43,03 triliun. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*