Archives for October 2015

Spekulasi Kenaikan Suku Bunga Akibatkan Harga Emas Turun

Sabtu, 31 Oktober 2015 | 11:45 WIB

Pekerja tengah menata kepingan emas berat 1 kilo di lokasi pembuatan emas Antam, Jakarta, 15 Juni 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB) karena para pedagang masih terus berspekulasi tentang potensi kenaikan suku bunga Amerika Serikat.
 
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan 5,9 dolar AS, atau 0,51 persen, menjadi menetap di 1.141,40 dolar AS per ounce.

Emas berada di bawah tekanan karena para pedagang terus berspekulasi tentang kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve Amerika Serikat.

Saat ini peluang yang tersirat untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan Desember adalah 54,3 persen menurut alat Fedwatch CMEGroup, dibandingkan dengan kesempatan untuk pertemuan Januari di 62 persen, menurut alat yang sama. Semula diharapkan kenaikan suku bunga akan ditunda sampai 2016.

Kenaikan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.

Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.

Emas mendapat dukungan dan terhindar dari penurunan lebih jauh karena laporan Departemen Perdagangan Amerika Serikat menunjukkan bahwa inflasi tidak dibangun dalam target Federal Reserve yang diinginkan.

Laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi, yang disebut indeks harga PCE inti, meningkat lebih rendah dari perkiraan 0,1 persen pada September.

Banyak analis percaya bahwa laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi adalah ukuran inflasi favorit bank sentral Amerika Serikat.

Selama pertemuan Oktober, bank menyatakan akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga selama pertemuan Desember.

Sementara indeks dolar AS, yang merupakan ukuran dolar terhadam sejumlah mata uang utama, turun 0,42 persen menjadi 96,80 pada pukul 18.00 GMT.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Perak untuk pengiriman Desember naik 1,7 sen, atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada 15,567 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman Januari turun 4,2 dolar AS, atau 0,42 persen, menjadi ditutup pada 989,10 dolar AS per ounce, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.

ANTARA


Distribusi: Tempo.co News Site

Saham-saham Wall Street Berakhir Menurun

INILAHCOM, New York – Saham-saham di Wall Street mengakhiri perdagangan selama Oktober, Jumat atau Sabtu (31/10/2015) pagi dengan penurunan. Itu karena saham perusahaan farmasi Kanada Valeant jatuh lagi.

Dow Jones Industrial Average berakhir pada 17.663,54, turun 92,26 poin (0,52 persen) untuk Jumat, tetapi naik 8,5 persen untuk Oktober. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 10,05 poin (0,48 persen) menjadi ditutup pada 2.079,36, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq turun 20,53 poin (0,40 persen) menjadi 5.053,75.

Kepala ekonom pasar di Rockwell Global CapitalPeter Cardillo mengatakan saham-saham AS melakukan konsolidasi setelah lonjakan ekuitas Oktober dan menjelang laporan ketenagakerjaan bulanan serta data penting lainnya minggu depan.

Valeant Pharmaceuticals International merosot 15,9 persen karena mengumumkan pihaknya memutuskan hubungan dengan mail-order farmasi Philidor RX, yang telah mendapatkan kritikan karena penetapan harga obat.

Anggota Dow, ExxonMobil dan Chevron masing-masing naik 0,6 persen dan 1,1 persen, setelah melaporkan laba mereka yang jauh lebih rendah dari tahun lalu, tetapi masih lebih baik dari ekspektasi. Kedua perusahaan mengatakan mereka memotong belanja modal karena harga minyak lebih rendah.

Baidu, jawaban China kepada Google, melonjak 10,9 persen meskipun keuntungannya anjlok, karena laba per sahamnya datang di 12 persen di atas harapan dan perusahaan mengatakan mereka memperkirakan sebuah kemitraan jasa perjalanan baru untuk membantu meningkatkan pendapatan mendatang.

CVS Health jatuh 4,8 persen karena kekecewaan atas prospek jaringan apotek 2016. Credit Suisse mengatakan proyeksi pertumbuhan laba per saham 10-14 persen menunjukkan momentum telah melambat. Produsen obat Abbvie melesat 10,1 persen lebih tinggi karena pendapatan bersih kuartal ketiganya naik lebih dari dua kali lipat menjadi US$1,2 miliar akibat penjualan yang kuat dari obat arthritis Humira dan obat-obatan lainnya.

Situs perjalanan online Expedia melonjak 7,3 persen karena laba bersih kuartal ketiganya naik 7,6 persen menjadi 283,2 juta dolar AS didukung pemesanan dan pendapatan iklan lebih tinggi.

Situs jejaring profesional LinkedIn melonjak 11,0 persen didorong kenaikan 37,2 persen pada pendapatan kuartal ketiganya menjadi US$779,6 juta. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi AS 10-tahun turun menjadi 2,14 persen dari 2,18 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,93 persen dari 2,96 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Dolar AS Melorot Karena Data Ekonomi AS Lemah

INILAHCOM, New York – Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya di New York, Jumat atau Sabtu (31/10/2015) pagi WIB. Itu karena data ekonomi lemah negara itu mengurangi ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga akhir tahun 2015.

Data pendapatan dan belanja pribadi konsumen AS keluar lebih rendah dari yang terharapkan. September 2015, kedua angka itu masing-masing meningkat 0,1 persen, menurut Departemen Perdagangan mengatakan Jumat (30/10/2015).

Indeks harga untuk pengeluaran konsumsi pribadi, merupakan ukuran tingkat inflasi yang Federal Reserve sukai, menurun 0,1 persen, September 2015, menyusul penurunan kurang dari 0,1 persen, Agustus 2015.

Sementara itu, angka akhir indeks sentimen konsumen yang Thomson Reuters/University of Michigan terbitkan datang di 90,0 untuk Oktober 2015, gagal memenuhi konsensus pasar 92,5.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,38 persen menjadi 96,909 pada akhir perdagangan.

Akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi US$1,1005 dari US$1,0980 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi US$1,5435 dari US$1,5315 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia menguat menjadi US$0,7134 dari US$0,7077.

Dolar AS dibeli 120,71 yen Jepang, lebih rendah dari 121,11 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9881 franc Swiss dari 0,9897 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3084 dolar Kanada dari 1,3158 dolar Kanada. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Dolar AS tertekan data ekonomi suram

New York (ANTARA News) – Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap mata uang utama lainnya di New York pada Jumat (Sabtu pagi WIB) karena data ekonomi lemah negara itu mengurangi ekspektasi pasar pada kenaikan suku bunga akhir tahun ini.

Data pendapatan dan belanja pribadi konsumen Amerika Serikat keluar lebih rendah dari yang diharapkan, meningkat masing-masing 0,1 persen pada September menurut Departemen Perdagangan negara itu Jumat.

Indeks harga untuk pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran tingkat inflasi yang disukai oleh Federal Reserve, menurun 0,1 persen pada September menyusul penurunan kurang dari 0,1 persen pada Agustus.

Sementara angka akhir indeks sentimen konsumen yang diterbitkan oleh Thomson Reuters/University of Michigan berada di tingkat 90,0 untuk Oktober, gagal memenuhi konsensus pasar 92,5.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,38 persen menjadi 96,909 pada akhir perdagangan.

Seperti dilansir kantor berita Xinhua, pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1005 dolar AS dari 1,0980 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5435 dolar AS dari 1,5315 dolar pada sesi sebelumnya.

Dolar Australia menguat menjadi 0,7134 dolar AS dari 0,7077 dolar.

Dolar AS dibeli 120,71 yen Jepang, lebih rendah dari 121,11 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga turun menjadi 0,9881 franc Swiss dari 0,9897 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3084 dolar Kanada dari 1,3158 dolar Kanada. (Uu.A026)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Moneter

Harga Emas Tertekan di Sesi AS

shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Jumat(30/10), harga emas terpantau melemah dengan diperdagangkan lebih rendah pasca dirilisnya serangkaian laporan ekononomi AS malam ini.

Berlangsungnya perdagangan di sesi AS, emas berjangka pengiriman Desember terpantau turun sebesar 0.40% dengan diperdagangkan pada level $1.142.60 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Desember justru terpantau naik sebesar 0.10% di level $15.555 per troy ounce.

Harga emas dan perak terlihat mendapat tekanan untuk diperdagangkan lebih rendah setelah dirilisnya serangkaian laporan ekonomi AS. Laporan tersebut diawali dengan sebuah data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja dimana  menyatakan bahwa upah karyawan AS telah mengalami kenaikan sebesar 0.6% pada kuartal tiga setelah alami kenaikan sebesar 0.2% di kuartal dua.

Di waktu yang bersamaan, berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Biro Analis Ekonomi menyebutkan bahwa belanja konsumen di wilayah AS mengalami kenaikan sebesar 0.1% di bulan September setelah naik sebesar 0.4% pada bulan Agustus dan untuk pendapatan pribadi warga AS mengalami kenaikan sebesar 0.1% di bulan September setelah naik sebesar 0.3% pada bulan Agustus.

Pada laporan terpisah lainnya yang dirilis oleh Institute for Supply Management menyebutkan bahwa PMI Jasa As telah alami kenaikan yang disesuaikan secara musiman menjadi 56.2 di bulan Oktober dari 48.7 di bulan September.

Sementara itu, berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh University of Michigan menyebutkan bahwa sentimen konsumen AS telah mengalami penurunan yang disesuaikan secara musiman menjadi 90.0 di bulan Oktober dari 92.1 di bulan September. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia