2015 Tahunnya Dolar AS, Bagaimana Nasib Ekonomi RI?

Jakarta -Sejak akhir tahun lalu hingga sekarang, dolar AS menguat terhadap mata uang di dunia, termasuk rupiah. Tahun ini merupakan tahun dolar AS. Lalu bagaimana nasib ekonomi Indonesia?

Penguatan dolar AS ini sejalan dengan data perbaikan ekonomi AS dan rencana kenaikan suku bunga Fed Fund Rate oleh bank sentral AS yaitu Federal Reserve.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, BI tetap optimistis perekonomian Indonesia akan membaik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan naik menjadi 5,4%-5,8%, dibandingkan tahun ini 5,1%.

“Sumber pertumbuhan tak hanya dari konsumsi, tapi stimulus fiskal dari konsumsi dan investasi. Lalu inflasi akan baik. Akhir tahun ini inflasi akan pada target kita pada 4% plus minus 1%. Dolar AS Rp 12.200 sampai Rp 12.800. Pergerakannya akan seperti itu,” tutur Perry dalam acara ANZ Economic Outlook 2015, di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Kamis (22/1/2015).

Penguatan dolar AS dari risiko perekonomian global masih menjadi tantangan bagi perekonomian Indonesia di tahun ini.

“Tahun ini dan tahun selanjutnya adalah tahunnya dolar. Uang yang lain memang ada pelemahan tekanan terhadap kita,” jelas Perry.

Soal defisit transaksi berjalan (current account deficit), Perry mengatakan, tahun ini masih sekitar 3% dari PDB. Ini karena ada dorongan impor dari belanja anggaran yang dilakukan pemerintah.

“Tapi kesimpulannya BI percaya diri 2015 akan lebih baik dari 2014,” ujar Perry.

(dnl/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*