Archives for August 2014

Direktur CMNP Diangkat Menjadi Direktur Utama CPGT

shadow

cipaganti adilsiregar 31 picturesFinanceroll – Lasmar Lasmarias Edullantes yang belum lama ini diangkat menjadi Direktur PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP), diangkat menjadi Direktur Utama PT Cipaganti Citra Graha Tbk. (CPGT).

Hal itu tertuang dalam hasil RUPS Luar Biasa Cipaganti yang digelar di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lasmar merupakan warga negara Filipina yang sudah lama berkecimpung di industri logistik dan transportasi.

Diakui bahwa dengan menjadi Dirut Cipaganti, dirinya melakukan rangkap jabatan. Namun selain di dua perusahaan ini, dirinya tidak menjabat direksi di perusahaan lain.

“Memang saya barusan diangkat menjadi Direktur Independen di CMNP. Tapi tugas saya di Cipaganti sebagai Dirut adalah bagaimana masalah sekarang yang sedang dihadapi perseroan bisa diatasi dan bagaimana bisa menjalankan perusahaan ini menjadi lebih baik,” ujarnya usai RUPS Luar Biasa.

Untuk diketahui, belum lama ini Lasmar diangkat menjadi Direktur Citra Marga Nusaphala Persada untuk periode 2014—2017. Hal ini merupakan hasil RUPS Luar Biasa CMNP.

Selain menunjuk dan mengangkat Lasmar sebagai Dirut, RUPS Luar Biasa Cipaganti hari ini juga mengangkat sejumlah komisaris dan direktur lainnya. Berikut rinciannya.

Komisaris Utama: Marzuki Usman

Komisaris:
Robertus Setiawan
William Chongbian
Komisaris Independen:
Alfian Noor
FX Suhartono Suratman
Michael Rusli
General Aqlani Maza

Direktur Utama: Lasmar Edullantes

Direktur:
Surya Hadipermana
Jofial Mecca Alwis
Toto Moeljono


Distribusi: Financeroll Indonesia

Pendapatan Micrsoft Diluar Amerika Serikat Mencapai, US$92,9 Miliar

shadow

microsoft adilisregar 31 picturesFinanceroll – Microsoft dilaporkan memiliki pendapatan US$92,9 miliar atau Rp1.088,07 triliun di luar Amerika Serikat. Hal itu membuat Microsoft dituduh menyelamatkan diri dari pajak dalam negeri senilai US$30 miliar atau Rp351,36 triliun.

Di dalam negeri, pemerintah bersama beberapak kritikus lainnya memandang aksi Microsoft menyimpan uang di luar AS itu adalah salah satu usaha untuk menghindari tanggung jawab dari pajak.

Namun, pihak microsoft menanggapi pernyataan itu dengan mengatakan penyimpanan pendapatan di luar AS itu merupakan strategi bisnis biasa.

Perusahaan software yang terkenal di dunia ini tak menapik angka pendapatan yang tersimpan di luar negeri itu. Perusahaan malah mengatakan angka itu menandakan terjadi pertumbuhan kinerja perseroan dalam beberapa tahun terakhir.

Microsoft bukan satu-satunya perusahaan yang menyimpan pendapatan lebih besar di luar negeri dibandingkan dengan di dalam negeri. Salah satunya adalah Apple yang menyimpan dana sekitar US$138 miliar di luar AS.

AS tercatat sebagai negara yang memiliki tarif pajak penghasilan tertinggi dibandingkan dengan negara manapun. Pada 2010 tercatat perusahaan AS rata-rata membayar pajak 6% dari pendapatan keseluruhan.

Angka 12,6% itupun sudah dianggap paling rendah karena krisis yang melanda negeri paman sam pada beberapa tahun sebelumnya di masa itu.


Distribusi: Financeroll Indonesia

PT Mitra Pinasthika Mustika Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 9,22 Persen

shadow

PT Mitra Pinasthika Mustika adilsiregar 31 picturesFinanceroll – PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) mencetak pertumbuhan laba bersih 9,22% sepanjang 6 bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, perusahaan pembiayaan itu membukukan laba bersih Rp303,45 miliar pada semester I/2014, dari sebelumnya Rp277,82 miliar pada semester I/2013.

Kenaikan itu sejalan dengan peningkatan pendapatan bersih sebesar 15,72% menjadi Rp7,85 triliun dari Rp6,78 triliun.

Beban pokok pendapatan naik 16,27% menjadi Rp6,7 triliun dari Rp5,77 triliun. Akibatnya, laba kotor naik 12,61% menjadi Rp1,14 triliun dari Rp1,02 triliun.

Kenaikan juga terjadi pada pos beban usaha sebesar 27,67% menjadi Rp673,74 miliar dari Rp572,74 miliar, sehingga laba usaha tercatat naik tipis 5,79% menjadi Rp489,92 miliar dari Rp463,1 miliar.

Per Juni 2014, total aset anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) tercatat sebesar Rp12,98 triliun dengan posisi kas dan setara kas Rp1,06 triliun.

Adapun jumlah liabilitas perseroan tercatat Rp7,78 triliun, lebih tinggi dari jumlah ekuitas perseroan sebesar Rp5,2 triliun.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Dollar menguat, euro paling terkulai

NEW YORK. Agustus menjadi bulan kedua berturut-turut bagi dollar Amerika Serikat (AS) menunjukkan kekuatannya. Dollar AS kembali diburu di tengah spekulasi bank sentral Federal Reserve makin dekat dengan kebijakan menaikkan suku bunga. 

Sementara itu, Uni Eropa dan Jepang masih akan diguyur stimulus. Alhasil, dollar AS berada di level terkuat dalam setahun terakhir terhadap mata uang euro yang digunakan 18 negara Uni Eropa. 

Departemen Tenaga Kerja AS diperkirakan mengumumkan tenaga kerja bertambah 225.000 bulan Agustus, dan menjadi penambah sinyal penguatan ekonomi AS. 

“Dalam beberapa pekan terakhir, dollar AS terlihat paling menguat terhadap euro dan sedikit terhadap yen,” kata Vassili Serebiakov, Strategist Foreign Exchange di BNP Paribas SA. 

Bloomberg Dollar Spot Index yang menyusuri pergerakan greenback terhadap 10 kurs utama dunia, naik 0,7% ke 1.029,48 sepanjang bulan Agustus. 

Editor: Sanny Cicilia

Sumber: Bloomberg


Distribusi: Kontan Online

Perlambatan Penyaluran Kredit Akibatkan Surat Berharga Tumbuh

shadow

surat berharga adilsiregar 31 picturesFinanceroll – Perlambatan penyaluran kredit memaksa sejumlah bank untuk memaksimalkan sumber lain, salah satunya menumbuhkan surat berharga, demi mengerek pendapatan serta mengoptimalkan likuiditas.

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Juni 2014 total penempatan pada surat berharga oleh bank umum mencapai Rp551,2 triliun, naik dibandingkan Mei yang hanya Rp542,9 triliun. Jumlah itu masih lebih besar ketimbang periode yang sama 2013. Pada Juni 2013 total surat berharga tercatat Rp449,6 triliun, sedangkan Mei Rp468 triliun. Dana yang diperoleh bank umum dari penerbitan surat berharga pada Juni 2014 mencapai Rp53,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan Mei yang tercatat Rp52,4 triliun.

Obligasi menjadi salah pemicu kenaikan penempatan pada surat berharga. Pada Juni 2014 total obligasi bank umum mencapai Rp357,5 triliun, lebih tinggi ketimbang Mei yang hanya Rp342,9 triliun. Pada Mei 2013 total obligasi bank umum hanya mencapai Rp302,9 triliun, sedangkan pada Juni Rp301,8 triliun.

Setali tiga uang dengan obligasi, penempatan pada surat perbendaharaan negara (SPN) juga tercatat meningkat. Pada Juni 2014 SPN mencapai Rp16,4 triliun, sedangkan pada Mei hanya Rp14,3 triliun. Pada Juni 2013 SPN tercatat Rp10,2 triliun, sedangkan pada Mei Rp7,5 triliun.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan penempatan pada sertifikat bank indonesia (SBI) yang tercatat menurun month to month. Jika pada Mei SBI mencapai Rp114,9 triliun, maka pada Juni pos ini hanya terisi Rp111,5 triliun. Meskipun begitu kondisi ini dinilai lumrah lantaran pada akhir semester I/2014 bank menyiapkan likuiditas untuk mengantisipasi lonjakan penarikan oleh nasabah khususnya sepanjang periode Lebaran.

Direktur Treasury, Financial Institutions & Capital Market PT Bank Victoria International Tbk mengatakan dalam kondisi likuiditas ketat dan perlambatan kredit bank perlu memaksimalkan sumber lain. Saat ini penempatan pada surat berharga masih cukup menarik.

Divisi treasury Bank Victoria saat ini hanya bisa memaksimalkan kombinasi antara pasar uang, surat berharga dan pasar uang antar bank (PUAB) karena belum berstatus bank devisa. Contohnya seperti memindahkan portofolio held to maturity. Begitu surat berharga di jatuh tempo pindahin ke available for sale (AFS), tapi tidak bisa sembarangan harus sesuai.

Untuk mendapatkan likuiditas melalui jalur PUAB saat ini semakin sulit khususnya untuk jangka panjang. Bank besar dengan ekses likuiditas yang besar pula, cenderung menempatkan dalam jangka pendek. Tenor yang lebih lama, akan diiringi dengan kenaikan suku bunga.


Distribusi: Financeroll Indonesia